Jangan Salah Kaprah Soal Buaya

Antar Kota Antar Provinsi

Jangan Salah Kaprah Soal Buaya

Dalam Podcast AKAP episode kali ini, Bahol ketemu Bang Muhaidi - yang akrab disapa Dion. Keduanya ngoceh santai soal tanah Jakarta dan budayanya. Mafhum, Dion sejak kecil sudah akrab sama budaya dan kesenian Betawi, sebagai pemain Lenong.

OTHER POD
  • Pentingnya Tarombo sampai Romeo-Juliet Versi Batak

    Pentingnya Tarombo sampai Romeo-Juliet Versi Batak

    Bagi orang Batak, sudah tentu tarombo atau membaca silsilah keluarga (marga) itu penting. Jangan sampai udah pacaran ternyata satu garis keturunan, eaaa.. . Selebihnya, Bahol sama anak Medan yang asli suku Batak, Debby Endelin Gurning, juga obrolin legenda suku Batak lho, salah satunya cerita Batu Gantung dan Romeo-Juliet versi Batak.

  • Di Tepi Sungai Musi

    Di Tepi Sungai Musi

    Bahol kali ini membawa podcast AKAP ke 'Bumi Sriwijaya', Palembang, Sumatera Selatan. Dalam edisi #ngepodcastdirumah ini, dia ngobrol #jagajarak sama Airul Septian, orang sana asli, yang cerita soal budaya, bahasa, sampai cerita kehidupan di tepi Sungai Musi. Dan, satu lagi yang penting, kulinernya.

  • Soal Rambu Solo' di Toraja, Jangan Cuma Lihat Mahalnya

    Soal Rambu Solo' di Toraja, Jangan Cuma Lihat Mahalnya

    Dalam podcast AKAP kali ini Bahol kedatangan seorang penulis, Cecylia Rura Patulak. Cecyl bercerita banyak lho soal budaya dari tanah leluhurnya di Toraja, Sulawesi Selatan, dimulai dari Rambu Solok atau upacara adat pemakaman.

  • Jangan Salah Kaprah Soal Buaya

    Jangan Salah Kaprah Soal Buaya

    Dalam Podcast AKAP episode kali ini, Bahol ketemu Bang Muhaidi - yang akrab disapa Dion. Keduanya ngoceh santai soal tanah Jakarta dan budayanya. Mafhum, Dion sejak kecil sudah akrab sama budaya dan kesenian Betawi, sebagai pemain Lenong.

  • Cerita Riau, dari Ikan Asap sampai Kabut Asap

    Cerita Riau, dari Ikan Asap sampai Kabut Asap

    Podcast AKAP episode kali ini membuat Bahol betah ngobrol. Dia 'mendarat' di Riau, dan ketemu cewek cakep asli Pekanbaru, namanya Pittha. Ini itu tentang Riau, mulai dari kuliner, bahasa sampai wisatanya diceritakan Pittha, termasuk soal kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang membuat Riau semakin dikenal.

  • Menunggu Hantu Lapar di Bangka

    Menunggu Hantu Lapar di Bangka

    Kali ini podcast Antar Kota Antar Propinsi dipandu sama Misbahol Munir. Dan, di episode perdananya Bahol 'mendarat' di Pulau Bangka dan bertemu warga Bangka berdarah tionghoa, namanya Harianti. Terus, ada cerita apa di Bangka?

  • Dari Kuah Pliek Sampai Tradisi Mayam di Aceh

    Dari Kuah Pliek Sampai Tradisi Mayam di Aceh

    Kali ini podcast AKAP kedatangan dua gadis Aceh, yang pertama namanya Shima, asli Suku Aceh, dan kedua adalah April, asli Suku Tamiang. Nah, Shima dan April bercerita ke Reza Maharddhika tentang Aceh mulai dari kuliner hingga tradisi-tradisi yang penting buat kita ketahui selaku orang Indonesia.

  • Bugis dan Makassar Sama atau Berbeda?

    Bugis dan Makassar Sama atau Berbeda?

    Terdapat empat kelompok suku besar di Sulawesi Selatan. Yaitu Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Sebut saja di Jakarta, masih banyak orang yang mengira Bugis dan Makassar itu sama saja. Ardi dan Diah, perantau dari Bugis menjelaskan itu semua menurut yang mereka tahu, juga soal adaptasi nama cemilan Jalakotek vs Pastel di Jakarta, kegemaran rata-rata orang Sulawesi Selatan yaitu pisang goreng yang disajikan dengan sambal. 

  • Madura dan Perniknya (Ft. Misbahol Munir)

    Madura dan Perniknya (Ft. Misbahol Munir)

    Disambut Misbahol Munir yang asli dari Sumenep, Antar Kota Antar Provinsi menyeberang ke ujung timur provinsi Jawa Timur yaitu pulau Madura, AKAP membahas hal menarik dari Madura yang jelas tidak cuma sate ayam dan nasi bebeknya.

  • Serba-serbi Ranah Minang (Ft. Surya Perkasa & Al Abrar)

    Serba-serbi Ranah Minang (Ft. Surya Perkasa & Al Abrar)

    Sementara itu, Bus Antar Kota Antar Provinsi sudah sampai di Padang, Sumatera Barat. Pak Sopir AKAP Reza Maharddhika pun tanya ini itu soal tanah Minangkabau ke warga sekitar, yang pastinya orang Minang asli.